Hari yang Istimewa

Idris baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-16 bersama teman-teman serumahnya di Rumah 14. Meskipun perayaannya sederhana, antusiasme dari teman-teman membuat suasana menjadi meriah. Ia merasa sangat bahagia karena mendapat kartu ucapan dan beberapa hadiah dari teman-teman, mentor, serta volunteer asal Prancis bernama Hadda. Perayaan kecil ini menjadi momen spesial yang membuat Idris merasa disayangi dan dihargai.

Dika saat ini sedang menyelesaikan tugas membuat pola gambar berbentuk garis dan datar yang diberikan oleh konselor Peduli Anak. Ia mengikuti kegiatan ini dengan antusias karena ingin melatih ketelitian dan keterampilan menggambarnya. Sebelum mulai menggambar, Dika mendapatkan penjelasan dari konselor dan menyimak dengan saksama agar tidak melakukan kesalahan. Ia difasilitasi dengan pensil, penggaris, dan kertas berpola, lalu menempelkan hasil karyanya di mading rumah 14. Kegiatan ini juga diikuti oleh teman serumahnya, Dayat.

Widya selalu mengunjungi perpustakaan Peduli Anak untuk belajar dan membaca sambil bersantai. Tak hanya membaca buku, ia juga ikut bermain permainan menyusun kata bersama teman-temannya. Dengan sabar, Widya membantu mereka mengenal huruf dan kata, menunjukkan kepeduliannya serta melatih tanggung jawab dan empati.

Hera dikenal sebagai anak yang rajin dan peduli, terutama terhadap mama asuhnya. Saat kegiatan latihan gabungan Taekwondo di lapangan futsal Peduli Anak, Hera dengan sigap membantu menjaga lapak usaha kecil milik mama asuhnya yang menjual jajanan seperti risol, cilok, dan es teh. Ia melayani pembeli dengan ramah dan membantu menata dagangan, yang akhirnya laris manis dibeli pengunjung. Sikap tanggung jawab dan semangat Hera menjadi contoh baik bagi teman-temannya. Ia menunjukkan bahwa membantu orang tua adalah bentuk kasih sayang sekaligus wujud kemandirian dan kepedulian.

Nur sangat antusias mengikuti kelas seni di yayasan, terutama saat membuat wadah serbaguna dari botol dan sedotan bekas. Dengan telaten, ia memotong dan menghias botol menggunakan sedotan serta pita agar tampilannya menarik. Ia juga menambahkan alas dari karton yang dilapisi kain flanel. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kreativitas Nur, tetapi juga mempererat kebersamaan dengan teman-temannya.

Yeyen mengikuti kegiatan art class di ruang seni yayasan bersama beberapa temannya, yang difasilitasi oleh mahasiswa PKL dari Universitas Teknologi Sumbawa dan dibimbing oleh konselor. Dalam sesi ini, mereka membuat tempat pensil dari botol plastik bekas sebagai upaya mendaur ulang barang tak terpakai menjadi karya yang berguna. Proses pembuatannya melibatkan pelapisan botol dengan kain flanel, pembuatan alas dari kardus, dan menghias dengan ornamen sesuai kreativitas masing-masing. Yeyen tampak sangat antusias dan teliti selama mengikuti kegiatan, menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Kecintaannya pada kerajinan membuatnya termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan dalam menciptakan karya ramah lingkungan.

Ibnu sangat antusias bermain futsal, apalagi sejak sering bermain bersama Shaynez, volunteer asal Prancis yang ramah dan pandai bermain. Setiap sore usai belajar, Ibnu dan teman-temannya berkumpul di lapangan kecil untuk bermain dengan semangat, bahkan mengadakan pertandingan kecil saat akhir pekan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tapi juga mempererat hubungan sosial dan memperkaya wawasan budaya mereka. Bagi Ibnu, futsal kini bukan sekadar permainan, tetapi juga sarana untuk belajar, bersahabat, dan menikmati kebersamaan.

Zidan ikut dalam kegiatan mempersiapkan perayaan Lebaran dengan membuat kue bersama teman-teman serumah dan ibu asuhnya. Ia membantu mengaduk adonan cokelat dan mengoleskannya di atas kue kering dengan telaten. Bagi Zidan, kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi pengalaman berharga yang mempererat kebersamaan dan kehangatan menjelang hari raya.

Nana dengan semangat mengikuti materi tentang menyambut tamu. Meski awalnya merasa malu dan canggung, ia mendapat dorongan dari guru untuk tetap tersenyum, bersikap ramah, dan percaya diri. Pelajaran ini dilakukan secara praktik, di mana Nana berhasil menyelesaikan perannya dengan baik meskipun sempat gugup. Pengalaman ini membuatnya merasa bangga karena berhasil melewati rasa malu dan mulai terbiasa bersikap terbuka. Bagi Nana, ini adalah langkah kecil yang penting dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja di bidang layanan dan perhotelan.