Tiara sudah lama menginginkan kacamata gaya yang ia lihat di toko aksesoris, dan ia memutuskan untuk menabung dari uang jajannya demi bisa membelinya. Meski sering tergoda membeli hal lain, Tiara tetap konsisten menyisihkan uangnya dalam celengan kecil bergambar kucing. Setelah beberapa minggu, tabungannya cukup, dan dengan penuh semangat ia membeli kacamata impiannya. Saat mengenakannya, Tiara merasa sangat bangga karena kacamata itu ia beli dari hasil usaha sendiri. Bagi Tiara, kacamata tersebut bukan hanya aksesoris, tetapi juga simbol kerja keras dan ketekunannya.
Jumadil adalah kakak lelaki yang perhatian dan penuh kasih sayang terhadap teman-teman serumahnya. Ia selalu siap membantu, memberi contoh yang baik, dan menjadi teman sekaligus pendukung dalam kehidupan sehari-hari. Kehadirannya memberi rasa aman dan kehangatan bagi lingkungan rumah 4, tempat tinggalnya.
Saat Hari Raya Idul Fitri, Nopi merayakannya di Peduli Anak untuk pertama kalinya karena keluarganya tidak bisa menjemput dirinya dan saudara-saudaranya akibat keterbatasan biaya dan jarak rumah yang sangat jauh. Meski begitu, Nopi tetap bersyukur karena suasana lebaran di Peduli Anak sangat menyenangkan. Ia menikmati hidangan dan kue-kue lezat bersama teman-temannya. Bagi Nopi, lebaran kali ini tetap berkesan dan membahagiakan.
Dayah menunjukkan ketertarikan besar terhadap komik Detektif Conan, yang hampir setiap hari ia baca dengan antusias di waktu istirahat maupun saat bersantai di rumah. Alur cerita yang penuh misteri dan karakter utama Shinichi Kudo yang cerdas membuatnya semakin penasaran untuk mengikuti setiap kasus. Baginya, membaca Detektif Conan tidak hanya menghibur, tetapi juga melatih logika, kemampuan analisis, dan memperluas wawasan tentang berbagai ilmu pengetahuan. Komik-komik tersebut ia pinjam dari perpustakaan sekolah, tempat favoritnya mencari bacaan seru. Melalui kebiasaan ini, Dayah tidak hanya mengasah minat baca, tetapi juga mengembangkan cara berpikir yang lebih kritis dan mendalam.
Riski tampak sangat gembira saat diajak menonton parade ogoh-ogoh bersama teman-temannya dari Rumah Dua. Ini adalah pengalaman pertamanya melihat ogoh-ogoh secara langsung, dan ia begitu antusias meski sempat merasa takut karena bentuknya yang menyeramkan. Dengan bimbingan mama asuhnya, Riski akhirnya merasa tenang dan mulai menikmati parade sambil mengamati ogoh-ogoh dengan rasa ingin tahu. Pengalaman ini menjadi momen berkesan yang akan selalu ia ingat.
Yuda saat ini fokus mempersiapkan ujian sekolah dengan mengulang materi pelajaran bersama teman sekamarnya, Yudit. Di luar kegiatan belajar, ia juga aktif mengikuti latihan taekwondo tingkat daerah Kabupaten Lombok Barat yang berlangsung setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu sore. Meski jadwalnya padat, Yuda tetap bersemangat menjalani semua aktivitasnya tanpa mengeluh.
Wafa bersama seluruh teman serumahnya dan ibu asuh mereka pergi outing ke sungai mata air di Desa Sesaot. Di sana, Wafa tampak antusias bermain di sekitar aliran sungai yang tenang dan jernih, sehingga aman untuk anak-anak. Ia menikmati momen seru bersama teman-temannya, lalu makan siang bersama di pinggir sungai. Bagi Wafa, kegiatan ini sangat menyenangkan dan mempererat kebersamaan dengan teman-teman serta ibu asuhnya.
Yudit sedang giat belajar bersama teman sekamarnya, Yuda, setiap sore untuk mengulang materi yang akan diujikan pada ujian sekolah. Meski sibuk belajar, ia tetap menjaga semangat dengan bersenang-senang, seperti berkaraoke menggunakan boks musik miliknya. Ia juga kerap mengajak Yuda bernyanyi bersama untuk melepas penat setelah belajar.
Wawan begitu antusias menyambut tahun ajaran baru. Ia sudah tidak sabar melanjutkan pendidikan ke SMK. Ia berharap bisa masuk jurusan Animasi atau Teknologi Informatika, dua bidang yang sangat diminatinya. Semangat dan dukungan orang-orang di Peduli Anak mendorongnya untuk terus mengejar cita-cita di dunia teknologi dan seni digital.