Di kelas Pendidikan Jasmani, Muli menunjukkan pemahaman yang sangat baik dalam materi gerak berirama dan senam irama. Ia mampu melakukan gerakan dengan baik, terkoordinasi, dan sesuai irama musik. Gerakan yang dilakukan Muli mengikuti contoh dari guru, dan ia selalu mengulanginya dengan penuh semangat bersama teman-temannya.
Suatu sore yang cerah, Pidia dan Ramdan terlihat sibuk membuat nastar di belakang rumah 9. Pidia dengan telaten membentuk adonan menjadi bulatan-bulatan cantik, sementara Ramdan bertugas mengatur oven dan memanggang nastar dengan hati-hati. Aroma manis dari nastar yang mulai matang menyebar, menciptakan suasana hangat dan menyenangkan. Setelah matang, nastar berwarna kuning keemasan itu terlihat menggoda dan membuat Pidia tersenyum puas. Lebih dari sekadar membuat kue, kegiatan ini menjadi momen kebersamaan yang penuh keceriaan bagi mereka.
Rasyid mengikuti kegiatan seni menggambar bersama Shay, seorang volunteer dari Prancis, dan beberapa temannya seperti Abdul, Zidan, dan Jordan. Dengan perlengkapan menggambar yang telah disiapkan Shay, Rasyid memilih untuk menggambar buah anggur dengan meniru gambar dari ponsel. Ia menggambar dengan teliti dan sabar, meskipun hasilnya belum sepenuhnya mirip dengan contoh. Setelah menyelesaikan pola gambarnya, ia mewarnainya sesuai warna aslinya dan merasa sangat senang serta bangga atas hasil karyanya. Kegiatan ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menginspirasi bagi Rasyid.
Idris baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-16 bersama teman-teman serumahnya di Rumah 14. Meskipun perayaannya sederhana, antusiasme dari teman-teman membuat suasana menjadi meriah. Ia merasa sangat bahagia karena mendapat kartu ucapan dan beberapa hadiah dari teman-teman, mentor, serta volunteer asal Prancis bernama Hadda. Perayaan kecil ini menjadi momen spesial yang membuat Idris merasa disayangi dan dihargai.
Dika saat ini sedang menyelesaikan tugas membuat pola gambar berbentuk garis dan datar yang diberikan oleh konselor Peduli Anak. Ia mengikuti kegiatan ini dengan antusias karena ingin melatih ketelitian dan keterampilan menggambarnya. Sebelum mulai menggambar, Dika mendapatkan penjelasan dari konselor dan menyimak dengan saksama agar tidak melakukan kesalahan. Ia difasilitasi dengan pensil, penggaris, dan kertas berpola, lalu menempelkan hasil karyanya di mading rumah 14. Kegiatan ini juga diikuti oleh teman serumahnya, Dayat.
Widya selalu mengunjungi perpustakaan Peduli Anak untuk belajar dan membaca sambil bersantai. Tak hanya membaca buku, ia juga ikut bermain permainan menyusun kata bersama teman-temannya. Dengan sabar, Widya membantu mereka mengenal huruf dan kata, menunjukkan kepeduliannya serta melatih tanggung jawab dan empati.
Hera dikenal sebagai anak yang rajin dan peduli, terutama terhadap mama asuhnya. Saat kegiatan latihan gabungan Taekwondo di lapangan futsal Peduli Anak, Hera dengan sigap membantu menjaga lapak usaha kecil milik mama asuhnya yang menjual jajanan seperti risol, cilok, dan es teh. Ia melayani pembeli dengan ramah dan membantu menata dagangan, yang akhirnya laris manis dibeli pengunjung. Sikap tanggung jawab dan semangat Hera menjadi contoh baik bagi teman-temannya. Ia menunjukkan bahwa membantu orang tua adalah bentuk kasih sayang sekaligus wujud kemandirian dan kepedulian.
Nur sangat antusias mengikuti kelas seni di yayasan, terutama saat membuat wadah serbaguna dari botol dan sedotan bekas. Dengan telaten, ia memotong dan menghias botol menggunakan sedotan serta pita agar tampilannya menarik. Ia juga menambahkan alas dari karton yang dilapisi kain flanel. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kreativitas Nur, tetapi juga mempererat kebersamaan dengan teman-temannya.
Yeyen mengikuti kegiatan art class di ruang seni yayasan bersama beberapa temannya, yang difasilitasi oleh mahasiswa PKL dari Universitas Teknologi Sumbawa dan dibimbing oleh konselor. Dalam sesi ini, mereka membuat tempat pensil dari botol plastik bekas sebagai upaya mendaur ulang barang tak terpakai menjadi karya yang berguna. Proses pembuatannya melibatkan pelapisan botol dengan kain flanel, pembuatan alas dari kardus, dan menghias dengan ornamen sesuai kreativitas masing-masing. Yeyen tampak sangat antusias dan teliti selama mengikuti kegiatan, menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Kecintaannya pada kerajinan membuatnya termotivasi untuk terus mengembangkan keterampilan dalam menciptakan karya ramah lingkungan.