Peluncuran Roket

Selfi sangat antusias saat mengikuti kegiatan membuat roket bersama para siswa dari Sekolah Cita Buana. Ia merakit roket dari botol bekas dan bahan sederhana lainnya, lalu meluncurkannya bersama tim hingga terbang jauh ke udara. Selfi juga mengikuti lomba “Rocket Angry Bird” dan timnya dari SMP Peduli Anak berhasil menjadi juara setelah roket mereka menempuh lintasan terjauh. Kemenangan ini membuat Selfi sangat senang, apalagi ia dan timnya mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 100 ribu rupiah.

Nopi merasakan pengalaman seru saat mengikuti permainan edukatif “Tebak Negara” bersama empat siswa dari Sekolah Cita Buana, Jakarta. Dalam kegiatan yang berlangsung di kelas 3 dan diawasi oleh Bu Habibah, Nopi berkelompok dengan Dayah, Putri, Ayu, Delima, dan Suci untuk menebak negara berdasarkan gambar bangunan, makanan, dan simbol khas pada peta dunia. Kelompok mereka berhasil menebak negara-negara seperti Cina, Kanada, dan Brasil, hingga meraih juara dua dan mendapat hadiah snack Pocky rasa keju. Nopi sangat senang karena kegiatan ini tak hanya menyenangkan, tapi juga membuatnya belajar banyak tentang dunia.

Jaya bermain layangan bersama Irwansyah, Jumadil, Alif, dan Akbar di halaman Peduli Anak dengan penuh semangat. Mereka berlomba menerbangkan layangan setinggi mungkin sambil tertawa riang dan saling membantu. Jaya pun aktif mengatur tali layangannya agar tetap stabil di udara. Kegiatan ini tidak hanya seru, tapi juga mempererat persahabatan dan meninggalkan kenangan manis.

Saat libur sekolah, Arga mengisi waktunya dengan berkunjung ke perpustakaan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan literasinya. Ia tertarik pada buku-buku bergambar yang menampilkan benda, buah, alat transportasi, dan tumbuhan lengkap dengan keterangan nama dan warna. Didampingi oleh mentor, Arga belajar membaca dengan perlahan dan penuh semangat, menunjukkan fokus dan tidak mudah menyerah. Kegiatan ini tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan membacanya, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat belajar. Selain itu, interaksi positif dengan mentor membuat pengalaman membaca menjadi lebih menyenangkan bagi Arga.

Jumadil ikut dalam kegiatan membuat roket dari botol plastik bekas, dibimbing oleh para siswa dari Sekolah Cita Buana Jakarta. Dengan penuh kesabaran, ia bekerja sama dengan teman-temannya untuk memotong, merakit, dan menghias roket. Setelah selesai, mereka melontarkan roket tersebut menggunakan alat yang telah disiapkan oleh siswa Cita Buana. Bagi Jumadil, kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan, tetapi juga mempererat hubungan serta menumbuhkan semangat kolaborasi dan kreativitas.

Silvia menggemari musik genre koplo dan dangdut, terutama lagu “Mawar Merah” versi koplo yang ceria dan energik. Ia sering memutarnya lewat speaker mini sambil bernyanyi dan menggoyangkan kepala mengikuti irama. Lagu ini juga sering ia putar saat bersantai atau gotong royong bersama teman-temannya seperti Aida, Maya, Iraika, Yeyen, dan Hera. Musik menjadi sarana hiburan yang membuat kebersamaan mereka semakin hangat dan menyenangkan.

Ulfa ikut serta dalam permainan seru bernama Bingo yang diadakan di aula Peduli Anak sebagai bagian dari acara perpisahan volunteer asal Belanda, Louis. Permainan dipandu oleh Louis dan Alba, volunteer dari Spanyol, dengan cara mencocokkan gambar yang disebutkan ke dalam kartu yang dimiliki masing-masing peserta. Ulfa bermain bersama teman-temannya dan tampil cekatan serta fokus selama permainan berlangsung. Ia berhasil menjadi pemain tercepat yang menyelesaikan kartunya dan dengan lantang berteriak “BINGO!”, lalu mendapatkan hadiah berupa marshmallow dan permen Kopiko. Kegiatan ini menjadi momen menyenangkan sekaligus kenangan manis bagi Ulfa dan teman-temannya bersama para volunteer.

Pada malam minggu, aula Peduli Anak berubah menjadi ruang bioskop mini saat Siska dan teman-temannya menonton film horor berjudul Kereta Berdarah. Sebagai penggemar film horor, Siska menikmati setiap ketegangan dan kejutan dalam film, meskipun sesekali ia menutup wajahnya dengan bantal sambil mengintip. Suasana dipenuhi jeritan kecil, tawa gugup, dan kebersamaan yang hangat, didampingi oleh konselor untuk memastikan semuanya tetap aman. Bagi Siska, momen setelah film usai—saling membahas adegan paling menyeramkan bersama teman—adalah bagian paling seru. Malam itu menjadi salah satu malam minggu paling berkesan karena tawa, ketegangan, dan cerita yang mereka bagi bersama.

Lintang adalah anak yang cerdas dan cepat memahami pelajaran, khususnya dalam berhitung. Ia mampu menghitung bilangan hingga belasan dengan metode “simpan satu bilangan” yang diajarkan gurunya. Tugas-tugas sering ia selesaikan lebih cepat dibanding teman-temannya, berkat fokus belajar yang baik. Sikapnya yang mudah diarahkan juga membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.