Selama kegiatan Belajar dari Rumah, Aminah tetap semangat mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, terutama pelajaran Pendidikan Jasmani yang paling ia sukai. Ia menirukan berbagai gerakan olahraga seperti jongkok, lompat bintang, dan lutut tinggi, serta menebak nama gerakan dari gambar. Kegiatan ini didampingi oleh mahasiswa magang yang dengan sabar membimbingnya. Meskipun belajar dari rumah, Aminah tetap aktif bergerak dan menikmati proses belajarnya.
Dika mengikuti kelas musik setiap akhir pekan bersama teman-temannya di Peduli Anak. Kelas ini dibimbing oleh Zaki, salah satu anak yang mahir memainkan alat musik. Dika memilih belajar memainkan instrumen favoritnya, yaitu gitar. Berkat ketekunannya, kini ia sudah bisa memainkan beberapa lagu dengan kunci dasar. Ingin semakin mahir, Dika pun terus semangat berlatih dan mengikuti panduan dari Zaki.
Baru-baru ini, Siska menjalin persahabatan baru dengan para siswa dari Sekolah Cita Buana Jakarta yang berkunjung ke Peduli Anak. Ia langsung akrab dengan salah satu dari mereka, yaitu Nara. Di sela kegiatan bersama, Siska dan Nara tampak asyik berbincang. Sebelum berpamitan, Nara memberikan hadiah untuk Siska berupa botol minum dengan penunjuk suhu di bagian tutupnya. Hadiah itu membuat Siska sangat senang, dan ia pun berjanji akan selalu menggunakan botol tersebut.
Toni dikenal sebagai anak yang peduli pada kesehatan. Ia rutin melakukan warming up dan lari pagi setiap hari demi menjaga kebugaran tubuh. Kebiasaannya ini membuat Toni lebih bertenaga dan fokus dalam menjalani aktivitas, serta menjadi teladan positif bagi teman-temannya.
Sakina mempelajari materi tolak peluru dalam pelajaran Pendidikan Jasmani. Ia memulai dengan pemanasan berupa lari mengelilingi lapangan futsal sebelum mempelajari teknik dasar. Meski awalnya kesulitan mempraktikkan gerakan, Sakina tetap antusias dan berusaha sebaik mungkin mengikuti arahan. Bagi Sakina, materi baru ini terasa menyenangkan meski cukup menantang.
Sasono rutin mengikuti kegiatan peduli kompos setiap Sabtu di Peduli Anak. Ia belajar mengelola sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat, sekaligus memahami pentingnya keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Semangatnya dalam menjaga bumi membuatnya semakin termotivasi untuk terus belajar.
Lintang sangat senang mengikuti kegiatan membuat kukis bersama siswa Sekolah Cita Buana Jakarta, Keivan dan Justin. Ia antusias membantu menghancurkan biskuit, mencampurnya dengan susu kental manis, dan membentuk adonan menjadi bulatan kecil yang dibaluri seres. Lintang menikmati setiap prosesnya, terutama saat mencicipi kukis buatan mereka yang menurutnya sangat enak. Kegiatan ini membuat Lintang terlihat ceria dengan senyum dan mata yang berbinar.
Widya mengikuti kegiatan menghias totebag bersama murid Sekolah Cita Buana, di mana setiap peserta mendapat tas polos untuk dihias sesuai kreativitas masing-masing. Ia memilih teknik pewarnaan dengan bubuk warna, memadukan merah dan biru untuk menciptakan pola menarik, sambil mengenakan celemek agar bajunya tetap bersih. Dengan penuh semangat, Widya menyelesaikan karyanya dan memutuskan menghadiahkan tas tersebut kepada nenek tercinta. Sebagai apresiasi, panitia membagikan permen kepada seluruh peserta. Widya pulang dengan hati gembira, membawa hasil karya penuh warna dan kenangan manis dari hari itu.
Silvia mengikuti kegiatan kolaboratif bersama siswa Sekolah Cita Buana dengan membuat roket sederhana dari bahan-bahan seperti botol plastik, kertas, dan lem tembak. Dalam kelompoknya bersama Farel, Sadid, dan Dian, Silvia bertugas mengelem kertas ke badan roket dengan hati-hati agar hasilnya rapi dan kuat. Mereka bekerja sama, berdiskusi, dan saling membantu sepanjang proses, menjadikan kegiatan ini penuh tawa dan semangat. Bagi Silvia, pengalaman ini tidak hanya melatih kreativitas dan kerja tim, tetapi juga memberikan kebanggaan karena bisa berkontribusi langsung dalam proyek kelompok.